ANIMASI

ASEP SUDRAJAT S,Pd Membina peserta didik yang memiliki mental bisnis yang beretika

javascript:void(0)

Jumat, 22 April 2011

Cara Membuat Biogas dari tinja

Barusan beberapa minggu lalu istri saya dapat kesempatan dolan-dolan ke desa pelosok sampai dengan Kebumen. Ada sebuah desa namanya Bonjoklor, Kecamatan Bonorowo, Kabupaten Kebumen dan kemudian bertemu dengan Kelompok Tani Teladan (KTT) Ngudi Luhur.
Sebuah oleh-oleh berupa dua lembar kertas fotocopyan disertinja uraian penjelasan dari dia sangat memancing rasa ingin tau saya. Ini bukan sekedar gambaran kesahajaan desa atau kapitalisasi teknologi. Ini adalah inovasi teknologi masyarakat desa untuk berkarya dengan segenap kemampuan yang ada.
Konon, mereka telah berhasil membuat instalasi daur ulang tinja dengan menggunakan biaya sangat murah. Per instalasi yang dikerjakan di satu KK ini total biayanya (non tenaga kerja) adalah 319.000 rupiah dengan potensipenghematan kebutuhan minyak tanah sebesar 1.260.000 rupiah per tahun.
Latar Belakang
Desa Bonjoklor tidaklah berbeda kehidupannya dengan desa-desa di Indonesia pada umumnya. Kebanyakan penduduk hidup dari bertani dan beternak, baik ternak Rojokoyo (Ternak Sapi, Kambing, Domba, Kerbau) maupun ternak unggas (Ayam, Bebek, Entog). Konon dari hasil pengamatan KTT, limbah tinja sapi, tinja kebo, tinja kambing itu hanya digunakan untuk pupuk, atau mereka bilang lemi, dengan fermentasi ala kadarnya. Tidak lebih. Padahal produksi limbah tinja sapi ini bisa dibayangkan dalam sehari berapa kilogram tinja segar yang dihasilkan. Dari sanalah ide pemanfaatan limbah tinja ternak ini bermula dan dihitung biaya yang paling murah beserta tingkat keamanannya. Katakanlah ancaman jikalau instalasi ini meledak.
Salah seorang teman saya menyebutkan bahwa paling ideal, instalasi pengolah tinja ini menggunakan drum untuk tampungan tinja. Tetapi, jangankan untuk drum, untuk membuat bak tembok saja butuh biaya sekitar 3 juta. Maka berikut alternatif instalasi tinja yang mungkin dikembangkan.
Dalam fotocopyan itu, disebutkan bahwa KTT Ngudi Luhur menampung buangan tinja 2 ekor sapi dalam kantong plastik ukuran 7 meter lebar 1 meter. Plastik ini sering disebut sebagai plastik polietilen. Karakter plastik ini adalah tebal, biasa digunakan untuk kemasan makanan ataupun kacang di industri besar.
Plastik tersebut dibuat sedemikian rupa menyerupai tabung yang rapat sehingga gasnya tidak ngabar ataupun bocor. Gas inilah yang bisa dipakai untuk menggantikan bahan bakar minyak tanah untuk memasak. Dibutuhkan piranti penekan seberat 2 kg untuk menjaga agar gas bisa tersalur ke kompor dengan hitungan setara dengan bahan bakar minyak tanah 1 liter per hari. Pasokan ini bisa untuk mencukupi kebutuhan memasak keluarga kecil sejumlah 3 – 5 orang anggota keluarga.
Produksi biogas bisa dihitung:
-Dalam sehari 1,5 m3 setara 1 liter minyak tanah @ Rp 3500 = Rp 3500
-Dalam sebulan 45 m3 setara 30 liter minyak tanah @ Rp 3500 = Rp 105.000
-Dalam setahun 540 m3 setara 360 liter minyak tanah @ Rp 3500 = Rp 1.260.000
Kebutuhan minyak tanah rata-rata per KK setara dengan produksi biogas di atas. Sehinggai keuntungan dari kebutuhan ataupun pengeluaran akan minyak tanah akan tertutupi dengan pemanfaatan biogas ini. Sehingga penghematan per tahun = 1.260.000 (diluar biaya pembuatan instalasi)
Alat dan Bahan serta gambaran pengeluaran (Rp):
1. Plastik polietilen lebar 1 m 1 rol : Rp 180.000
2. Pipa PVC ½Inci : Rp 12.000
3. Pipa PVC 3 inci: Rp15.000
4. Lem PVC, 3 tube: Rp15.000
5. Lem Ban 1 buah: Rp3000
6. Keran Gas, 1 buah: Rp25.000
7. Selang Plastik ½ inci, 10 m: Rp30.000
8. Sambungan pipa T, 1 buah: Rp2.500
9. Shock Drat pipa, 2 pasang: Rp4.000
10 Tali karet ban dalam, 3 helai: Rp5.000
11. Klem selang, 3 buah: Rp2.500
12. Kompor gas`, 1 buah: Rp25.000
TotalPengeluaran : Rp319.000
Berikut skema pembuatannya: bisa dilihat dibawah. Instalasi ini lumayan bertahan lama selama tidak terbakar, tidak dibocori oleh binatang, anak-anak ataupun akar tanaman.
KESIMPULAN
Teknologi ini sangat menolong masyarakat pedesaan yang selama ini bergantung kepada kebutuhan minyak tanah. Teknologi ini bisa digunakan untuk sumber gas lainnya seperti tinja manusia, tinja unggas ataupun sejenisnya dengan volume yang setara.
Demikian dari saya, semoga bermanfaat (*)
NB: Klik kanan dan pilih save as untuk menyimpan dan memperbesar detil gambar

Rabu, 20 April 2011

Koruptor Juga Harus Belajar ke Cina

Koruptor Juga Harus Belajar ke Cina
Melihat berbagai akibat korupsi terhadap kehidupan masyarakat dan bernegara, Cina menerapkan hukuman yang keras
terhadap koruptor. Pilihannya tak lagi penjara atau denda, tapi hukuman mati atau penjara seumur hidup. Haruskah
Indonesia meniru Cina?Di mana terdapat mayarakat yang selalu menilai manusia berdasarkan apa yang dimiliki, di
situlah korupsi bersemai. Sebagai akibatnya, kaum koruptor yang kaya raya dan para politisi korup yang berkelebihan
uang bisa masuk ke dalam golongan elit yang berkuasa, dan mereka menjadi sangat dihormati – hal yang sangat
berlawanan dengan etika moral. Dalam sejarah manusia, peradaban yang menekankan nilai materi sebagai ukuran
membuat korupsi bertahan hidup sangat lama. Korupsi sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, Babilonia, Roma sampai
abad pertengahan dan sampai sekarang. Korupsi juga terjadi di berbagai negara, tak terkecuali di negara-negara maju
sekalipun. Amerika Serikat yang ekonomi dan politiknya mapan, juga tak bebas dari praktek curang di bidang ekonomi
alias korup. Namun, sebaliknya pada masyarakat yang primitif di mana ikatan-ikatan sosial masih sangat kuat dan
kontrol sosial yang efektif, korupsi relatif jarang terjadi.Korupsi dimulai dengan semakin mendesaknya usaha-usaha
pembangunan yang diinginkan, sedangkan proses birokrasi relaif lambat, sehingga setiap orang atau sebuah lembaga
menginginkan jalan pintas yang cepat dengan memberikan imbalan-imbalan, dengan cara memberikan uang pelican
alias sogok. Praktek ini akan berlangsung terus menerus, sepanjang tidak adanya kontrol dari pemerintah dan
masyarakat.
Soal kontrol mengontrol korupsi, pemerintah Cina lebih memilih cara keras untuk membuat nyali calon koruptor menjadi
ciut, dengan cara hukuman mati. Itulah yang membuat nasib koruptor di Indonesia masih lebih baik ketimbang
“sejenisnya” di Cina. Itulah yang menimpa mantan pemimpin Sinopec, Chen Tonghai. Dia divonis
hukuman mati oleh Pengadilan Menengah No 2 Beijing pada 15 Juni 2007 silam. Tonghai terbukti menerima uang suap
195,73 juta yuan (US$ 28,64 juta) terhitung sejak 1999 hingga Juni 2007. Ia mengundurkan diri tiba-tiba sebagai
pemimpin Sinopec, setelah kasus suap terbongkar. Penyimpangan dilakukan Tonghai saat menjabat wakil manajer
Sinopec unit China Petroleum Corp, kemudian berlanjut ketika menjabat general manager, wakil presiden dan direktur
Sinopec.Berdasarkan laporan-laporan sebelumnya, Tonghai disidik pada Mei 2007 dan kemudian ditangkap di bandara
Beijing, ketika berusaha melarikan diri ke luar negeri Juni 2007. “Tonghai menerima suap dalam jumlah luar biasa
besar, cukup pantas untuk sebuah hukuman mati. Tapi dia menyesalinya, lalu memberikan masukan-masukan
mengenai tindakan kejahatan orang-orang lainnya, serta mengembalikan semua suap, penundaan hukuman
diberikan,” kata surat kabar Xinhua. Di China, penundaan hukuman mati pada praktiknya sering berubah menjadi
hukuman seumur hidup. Asalkan, pelaku benar-benar menyesali perbuatannya. Vonis terhadap Tonghai semakin
menambah panjang daftar para pejabat atau mantan pejabat yang dihukum berat karena korupsi.Saat ini, menurut
Komisioner Kementerian Supervisi China Zhang Xuixin, China menerapkan tiga langkah strategis untuk memberantas
korupsi. Ketiga langkah ini adalah memperbaiki sistem birokrasi, meningkatkan pendidikan terhadap pegawai negeri
(PNS) dan pengawasan terhadap kekuasaan. Zhang juga mengaku pola pemberantasan korupsi di China bisa sukses
karena menghukum berat para koruptor. “Pemerintah tidak peduli berapa tinggi jabatan dan besar kekuasaan.
Kalau melanggar, kita hukum,” jelas Zhang.Korupsi bukanlah hal yang baru di China. Diperkirakan sudah ada
sejak zaman Dinasti Zhou (1027-771 SM). Saking mudahnya menemukan kasus korupsi di negara tersebut, ahli sejarah
China Wang Yanan menyimpulkan, ‘seluruh sejarah China adalah penyelewengan’.Korupsi juga diyakini
sebagai biang jatuhnya Guomindang atau Partai Nasionalis yang didirikan Sun Yat-sen dalam perang saudara. Bahkan,
di masa pemerintahan Mao Zedong (1949-1976), Republik Rakyat China (RRC) juga banyak kasus korupsi. Ross Terrill
dalam bukunya The New Chinese Empire (2003) menulis, satu persen penduduk China memiliki 40 persen
kemakmuran, sebagian besar diperoleh dari melalui korupsi.Memang, kebanyakan orang beranggapan China sangat
keras menerapkan hukum dalam memberantas korupsi. Sejak kasus Chen Kejie pada September 2000, tidak sedikit
pejabat tinggi dihukum mati dan mendekam di bui seumur hidup akibat korupsi. Sekadar informasi saja, tahun lalu ada
1.700 orang dinyatakan bersalah (dengan berbagai kasus) dan dieksekusi mati.Di sisi lain, penerapan hukuman keras
tidak serta merta membinasakan korupsi dari bumi China. Hebatnya lagi, di negeri itu tidak ada istilah tebang pilih.
Pejabat atau rakyat biasa hukum tetap berlaku bagi mereka yang melanggar. Apalagi jika terbukti, sudah pasti regu
tembak yang akan mengeksekusi.Kendati sudah banyak koruptor meregang nyawa, tetap saja penegakan hukum China
banyak dikritik. Mekanisme penegakan hukum, peradilan di China dinilai masih lemah dan kurang didasarkan azas
keadilan. Okelah masih banyak cacatnya. Tapi semangat pemerintah China untuk memerangi korupsi tetap perlu
diacungi jempol.Lalu, bagaimana dengan penegakan hukum di Indonesia? Meski kebijakan antikorupsi sedang gencar
digaungkan, namun posisi Indonesia relatif belum membaik. Malahan, belakangan kasus korupsi tambah marak. Kasus
Bank Century yang kini jadi pergunjingan menggambarkan betapa sulitnya memerangi korupsi. Menurut data yang
dikeluarkan Transparency International, skor corruption perceptions index (CPI) Indonesia tahun 2009 adalah 2,8.
Artinya, Indonesia masih dipandang rawan korupsi oleh para pelaku bisnis maupun pengamat/analis. Skor Indonesia
yang sangat rendah menunjukkan usaha pemberantasan korupsi masih jauh dari berhasil dan komitmen pemerintah
terhadap terbentuknya tata kelola pemerintahan yang lebih baik.Mungkin satu-satunya hal positif adalah Indonesia
merupakan satu dari lima negara di Asia yang telah meratifikasi konvensi PBB menentang korupsi. Setidaknya, ada
itikad baik dari pemerintah untuk memerangi penyakit ini. Namun bukankah praktek di lapangan jauh lebih baik daripada
sekadar merativikasi sebuah perjanjian? (dari berbagai sumber)Soal kontrol mengontrol korupsi, pemerintah Cina lebih
memilih cara keras untuk membuat nyali calon koruptor menjadi ciut, dengan cara hukuman mati. Itulah yang membuat
nasib koruptor di Indonesia masih lebih baik ketimbang “sejenisnya” di Cina. Itulah yang menimpa mantan
pemimpin Sinopec, Chen Tonghai. Dia divonis hukuman mati oleh Pengadilan Menengah No 2 Beijing pada 15 Juni
2007 silam. Tonghai terbukti menerima uang suap 195,73 juta yuan (US$ 28,64 juta) terhitung sejak 1999 hingga Juni
2007. Ia mengundurkan diri tiba-tiba sebagai pemimpin Sinopec, setelah kasus suap terbongkar. Penyimpangan
Nuansa Persada Online
http://nuansaonline.net Powered by Joomla! Generated: 20 April, 2011, 14:37
dilakukan Tonghai saat menjabat wakil manajer Sinopec unit China Petroleum Corp, kemudian berlanjut ketika menjabat
general manager, wakil presiden dan direktur Sinopec.Berdasarkan laporan-laporan sebelumnya, Tonghai disidik pada
Mei 2007 dan kemudian ditangkap di bandara Beijing, ketika berusaha melarikan diri ke luar negeri Juni 2007.
“Tonghai menerima suap dalam jumlah luar biasa besar, cukup pantas untuk sebuah hukuman mati. Tapi dia
menyesalinya, lalu memberikan masukan-masukan mengenai tindakan kejahatan orang-orang lainnya, serta
mengembalikan semua suap, penundaan hukuman diberikan,” kata surat kabar Xinhua. Di China, penundaan
hukuman mati pada praktiknya sering berubah menjadi hukuman seumur hidup. Asalkan, pelaku benar-benar menyesali
perbuatannya. Vonis terhadap Tonghai semakin menambah panjang daftar para pejabat atau mantan pejabat yang
dihukum berat karena korupsi.Saat ini, menurut Komisioner Kementerian Supervisi China Zhang Xuixin, China
menerapkan tiga langkah strategis untuk memberantas korupsi. Ketiga langkah ini adalah memperbaiki sistem birokrasi,
meningkatkan pendidikan terhadap pegawai negeri (PNS) dan pengawasan terhadap kekuasaan. Zhang juga mengaku
pola pemberantasan korupsi di China bisa sukses karena menghukum berat para koruptor. “Pemerintah tidak
peduli berapa tinggi jabatan dan besar kekuasaan. Kalau melanggar, kita hukum,” jelas Zhang.Korupsi bukanlah
hal yang baru di China. Diperkirakan sudah ada sejak zaman Dinasti Zhou (1027-771 SM). Saking mudahnya
menemukan kasus korupsi di negara tersebut, ahli sejarah China Wang Yanan menyimpulkan, ‘seluruh sejarah
China adalah penyelewengan’.Korupsi juga diyakini sebagai biang jatuhnya Guomindang atau Partai Nasionalis
yang didirikan Sun Yat-sen dalam perang saudara. Bahkan, di masa pemerintahan Mao Zedong (1949-1976), Republik
Rakyat China (RRC) juga banyak kasus korupsi. Ross Terrill dalam bukunya The New Chinese Empire (2003) menulis,
satu persen penduduk China memiliki 40 persen kemakmuran, sebagian besar diperoleh dari melalui korupsi.Memang,
kebanyakan orang beranggapan China sangat keras menerapkan hukum dalam memberantas korupsi. Sejak kasus
Chen Kejie pada September 2000, tidak sedikit pejabat tinggi dihukum mati dan mendekam di bui seumur hidup akibat
korupsi. Sekadar informasi saja, tahun lalu ada 1.700 orang dinyatakan bersalah (dengan berbagai kasus) dan
dieksekusi mati.Di sisi lain, penerapan hukuman keras tidak serta merta membinasakan korupsi dari bumi China.
Hebatnya lagi, di negeri itu tidak ada istilah tebang pilih. Pejabat atau rakyat biasa hukum tetap berlaku bagi mereka
yang melanggar. Apalagi jika terbukti, sudah pasti regu tembak yang akan mengeksekusi.Kendati sudah banyak
koruptor meregang nyawa, tetap saja penegakan hukum China banyak dikritik. Mekanisme penegakan hukum, peradilan
di China dinilai masih lemah dan kurang didasarkan azas keadilan. Okelah masih banyak cacatnya. Tapi semangat
pemerintah China untuk memerangi korupsi tetap perlu diacungi jempol.Lalu, bagaimana dengan penegakan hukum di
Indonesia? Meski kebijakan antikorupsi sedang gencar digaungkan, namun posisi Indonesia relatif belum membaik.
Malahan, belakangan kasus korupsi tambah marak. Kasus Bank Century yang kini jadi pergunjingan menggambarkan
betapa sulitnya memerangi korupsi. Menurut data yang dikeluarkan Transparency International, skor corruption
perceptions index (CPI) Indonesia tahun 2009 adalah 2,8. Artinya, Indonesia masih dipandang rawan korupsi oleh para
pelaku bisnis maupun pengamat/analis. Skor Indonesia yang sangat rendah menunjukkan usaha pemberantasan
korupsi masih jauh dari berhasil dan komitmen pemerintah terhadap terbentuknya tata kelola pemerintahan yang lebih
baik.Mungkin satu-satunya hal positif adalah Indonesia merupakan satu dari lima negara di Asia yang telah meratifikasi
konvensi PBB menentang korupsi. Setidaknya, ada itikad baik dari pemerintah untuk memerangi penyakit ini. Namun
bukankah praktek di lapangan jauh lebih baik daripada sekadar merativikasi sebuah perjanjian? (dari berbagai sumber)
Nuansa Persada Online

Jumat, 15 April 2011

suku-suku

Pada tahun 1998, suku Sunda berjumlah lebih kurang 33 juta jiwa, kebanyakan dari mereka hidup di Jawa Barat. Diperkirakan 1 juta jiwa hidup di propinsi lain. Berdasarkan sensus tahun 1990 didapati bahwa Jawa Barat memiliki populasi terbesar dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia yaitu 35,3 juta orang. Demikian pula penduduk kota mencapai 34,51%, suatu jumlah yang cukup berarti yang dapat dijangkau dengan berbagai media. Kendatipun demikian, suku Sunda adalah salah satu kelompok orang yang paling kurang dikenal di dunia. Nama mereka sering dianggap sebagai orang Sudan di Afrika dan salah dieja dalam ensiklopedi. Beberapa koreksi ejaan dalam komputer juga mengubahnya menjadi Sudanese.
Sejarah singkat pra-abad 20 ini dimaksudkan untuk memperkenalkan orang Sunda di Jawa Barat kepada kita yang melayani di Indonesia. Pada abad ini, sejarah mereka telah terjalin melalui bangkitnya nasionalisme yang akhirnya menjadi Indonesia modern.
SISTEM KEPERCAYAAN MULA-MULA
Suku Sunda tidak seperti kebanyakan suku yang lain, dimana suku Sunda tidak mempunyai mitos tentang penciptaan atau catatan mitos-mitos lain yang menjelaskan asal mula suku ini. Tidak seorang pun tahu dari mana mereka datang, juga bagaimana mereka menetap di Jawa Barat. Agaknya pada abad-abad pertama Masehi, sekelompok kecil suku Sunda menjelajahi hutan-hutan pegunungan dan melakukan budaya tebas bakar untuk membuka hutan. Semua mitos paling awal mengatakan bahwa orang Sunda lebih sebagai pekerja-pekerja di ladang daripada petani padi.
Kepercayaan mereka membentuk fondasi dari apa yang kini disebut sebagai agama asli orang Sunda. Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti seperti apa kepercayaan tersebut, tetapi petunjuk yang terbaik ditemukan dalam puisi-puisi epik kuno (Wawacan) dan di antara suku Badui yang terpencil. Suku Badui menyebut agama mereka sebagai Sunda Wiwitan [orang Sunda yang paling mula-mula]. Bukan hanya suku Badui yang hampir bebas sama sekali dari elemen- elemen Islam (kecuali mereka yang ditentukan ada lebih dari 20 tahun yang lalu), tetapi suku Sunda juga memperlihatkan karakteristik Hindu yang sedikit sekali. Beberapa kata dalam bahasa Sansekerta dan Hindu yang berhubungan dengan mitos masih tetap ada. Dalam monografnya, Robert Wessing mengutip beberapa sumber yang menunjukkan suku Sunda secara umum, "The Indian belief system did not totally displace the indigenous beliefs, even at the court centers."[1] Berdasarkan pada sistem tabu, agama suku Badui bersifat animistik. Mereka percaya bahwa roh-roh yang menghuni batu-batu, pepohonan, sungai dan objek tidak bernyawa lainnya. Roh-roh tersebut melakukan hal-hal yang baik maupun jahat, tergantung pada ketaatan seseorang kepada sistem tabu tersebut. Ribuan kepercayaan tabu digunakan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
PENGARUH HINDUISME
Tidak seorang pun yang tahu kapan persisnya pola-pola Hindu mulai berkembang di Indonesia, dan siapa yang membawanya. Diakui bahwa pola- pola Hindu tersebut berasal dari India; mungkin dari pantai selatan. Tetapi karakter Hindu yang ada di Jawa menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawabannya. Misalnya, pusat-pusat Hindu yang utama, bukan di kota-kota dagang di daerah pesisir tetapi lebih di pedalaman. Tampaknya jelas bahwa ide-ide keagamaanlah yang telah menaklukkan pemikiran orang pribumi, bukan tentara. Sebuah teori yang berpandangan bahwa kekuatan para penguasa Hindu/India telah menarik orang-orang Indonesia kepada kepercayaan-kepercayaan roh magis agama Hindu. Entah bagaimana, banyak aspek dari sistem kepercayaan Hindu diserap ke dalam pemikiran orang Sunda dan juga Jawa.
Karya sastra Sunda yang tertua yang terkenal adalah Caritha Parahyangan. Karya ini ditulis sekitar tahun 1000 dan mengagungkan raja Jawa Sanjaya sebagai prajurit besar. Sanjaya adalah pengikut Shivaisme sehingga kita tahu bahwa iman Hindu telah berurat dan berakar dengan kuat sebelum tahun 700. Sangat mengherankan, kira-kira pada waktu ini, agama India kedua, Budhisme, membuat penampilan pemunculan dalam waktu yang singkat. Tidak lama setelah candi-candi Shivaisme dibangun di dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah, monumen Borobudur yang indah sekali dibangun dekat Yogyakarta ke arah selatan. Candi Borobudur adalah monumen Budha yang terbesar di dunia. Diperkirakan agama Budha adalah agama resmi Kerajaan Syailendra di Jawa Tengah pada tahun 778 sampai tahun 870. Hinduisme tidak pernah digoyahkan oleh bagian daerah lain di pulau Jawa dan tetap kuat hingga abad 13. Struktur kelas yang kaku berkembang di dalam masyarakat. Pengaruh Sansekerta menyebar luas ke dalam bahasa masyarakat di pulau Jawa. Gagasan tentang ketuhanan dan kedudukan sebagai raja dikaburkan sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan.
Di antara orang Sunda dan juga orang Jawa, Hinduisme bercampur dengan penyembahan nenek moyang kuno. Kebiasaan perayaan hari-hari ritual setelah kematian salah seorang anggota keluarga masih berlangsung hingga kini. Pandangan Hindu tentang kehidupan dan kematian mempertinggi nilai ritual-ritual seperti ini. Dengan variasi-variasi yang tidak terbatas pada tema mengenai tubuh spiritual yang hadir bersama-sama dengan tubuh natural, orang Indonesia telah menggabungkan filsafat Hindu ke dalam kondisi-kondisi mereka sendiri. J. C. van Leur berteori bahwa Hinduisme membantu mengeraskan bentuk-bentuk kultural suku Sunda. Khususnya kepercayaan magis dan roh memiliki nilai absolut dalam kehidupan orang Sunda. Salah seorang pakar adat istiadat Sunda, Prawirasuganda, menyebutkan bahwa angka tabu yang berhubungan dengan seluruh aspek penting dalam lingkaran kehidupan perayaan-perayaan suku Sunda sama dengan yang ada dalam kehidupan suku Badui.
PENGARUH ORANG JAWA
Menurut Bernard Vlekke, sejarawan terkenal, Jawa Barat merupakan daerah yang terbelakang di pulau Jawa hingga abad 11. Kerajaan-kerajaan besar bangkit di Jawa Tengah dan Jawa Timur namun hanya sedikit yang berubah di antara suku Sunda. Walaupun terbatas, pengaruh Hindu di antara orang-orang Sunda tidak sekuat pengaruhnya seperti di antara orang-orang Jawa. Kendatipun demikian, sebagaimana tidak berartinya Jawa Barat, orang Sunda memiliki raja pada zaman Airlangga di Jawa Timur, kira-kira tahun 1020. Tetapi raja-raja Sunda semakin berada di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan Jawa yang besar. Kertanegara (1268-92) adalah raja Jawa pada akhir periode Hindu di Indonesia. Setelah pemerintahan Kertanegara, raja-raja Majapahit memerintah hingga tahun 1478 tetapi mereka tidak penting lagi setelah tahun 1389. Namun, pengaruh Jawa ini berlangsung terus dan memperdalam pengaruh Hinduisme terhadap orang Sunda.
PAJAJARAN DEKAT BOGOR
Pada tahun 1333, hadir kerajaan Pajajaran di dekat kota Bogor sekarang. Kerajaan ini dikalahkan oleh kerajaan Majapahit di bawah pimpinan perdana menterinya yang terkenal, Gadjah Mada. Menurut cerita romantik Kidung Sunda, putri Sunda hendak dinikahkan dengan Hayam Wuruk, raja Majapahit. Namun, Gadjah Mada menentang pernikahan ini dan setelah orang-orang Sunda berkumpul untuk acara pernikahan, ia mengubah persyaratan. Ketika raja dan para bangsawan Sunda mendengar bahwa sang putri hanya akan menjadi selir dan tidak akan ada pernikahan seperti yang telah dijanjikan, mereka berperang melawan banyak rintangan tersebut hingga semuanya mati. Meski permusuhan antara Sunda dan Jawa berlangsung selama bertahun-tahun setelah episode ini (dan mungkin masih berlangsung), tetapi pengaruh yang diberikan oleh orang Jawa tidak pernah berkurang terhadap orang Sunda.
Hingga saat ini, Kerajaan Pajajaran dianggap sebagai kerajaan Sunda tertua. Sungguhpun kerajaan ini hanya berlangsung selama tahun 1482-1579, banyak kegiatan dari para bangsawannya dikemas dalam legenda. Siliwangi, raja Hindu Pajajaran, digulingkan oleh komplotan antara kelompok Muslim Banten, Cirebon dan Demak, dalam persekongkolan dengan keponakannya sendiri. Dengan jatuhnya Siliwangi, Islam mengambil alih kendali atas sebagian besar wilayah Jawa Barat. Faktor kunci keberhasilan Islam adalah kemajuan kerajaan Demak dari Jawa Timur ke Jawa Barat sebelum tahun 1540. Dari sebelah timur menuju ke barat, Islam menembus hingga ke Priangan (dataran tinggi bagian tengah) dan mencapai seluruh Sunda.
KEMAJUAN ISLAM
Orang Muslim telah ada di Nusantara pada awal tahun 1100 namun sebelum Malaka yang berada di selat Malaya menjadi kubu pertahanan Muslim pada tahun 1414, pertumbuhan agama Islam pada masa itu hanya sedikit. Aceh di Sumatra Utara mulai mengembangkan pengaruh Islamnya kira-kira pada 1416. Sarjana-sarjana Muslim menahan tanggal kedatangan Islam ke Indonesia hingga hampir ke zaman Muhammad. Namun beberapa peristiwa yang mereka catat mungkin tidak penting.
Kedatangan Islam yang sebenarnya tampaknya terjadi ketika misionaris Arab dan Persia masuk ke pulau Jawa pada awal tahun 1400 dan lambat laun memenangkan para mualaf di antara golongan yang berkuasa.
KEJATUHAN MAJAPAHIT
Sebelum 1450, Islam telah memperoleh tempat berpijak di istana Majapahit di Jawa Timur. Van Leur memperkirakan hal ini ditolong oleh adanya disintegrasi budaya Brahma di India. Surabaya (Ampel) menjadi pusat belajar Islam dan dari sana para pengusaha Arab yang terkenal meluaskan kekuasaan mereka. Jatuhnya kerajaan Jawa yaitu kerajaan Majapahit pada tahun 1468 dikaitkan dengan intrik dalam keluarga raja karena fakta bahwa putra raja, Raden Patah masuk Islam. Tidak seperti pemimpin-pemimpin Hindu, para misionaris Islam mendorong kekuatan militer supaya memperkuat kesempatan-kesempatan mereka. Memang tidak ada tentara asing yang menyerbu Jawa dan memaksa orang untuk percaya. Namun dipergunakan kekerasan untuk membuat para penguasa menerima iman Muhammad. Baik di Jawa Timur maupun Jawa Barat, pemberontakan dalam keluarga-keluarga raja digerakkan oleh tekanan militer Islam. Ketika para bangsawan berganti keyakinan, maka rakyat akan ikut. Meskipun demikian, kita harus mengingat apa yang ditunjukkan Vlekke bahwa perang-perang keagamaan jarang terjadi di sepanjang sejarah Jawa.
KERAJAAN DEMAK
Raden Patah menetap di Demak yang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa. Ia mencapai puncak kekuasaannya menjelang 1540 dan pada waktunya menaklukkan suku-suku hingga ke Jawa Barat. Bernard Vlekke mengatakan bahwa Demak mengembangkan wilayahnya hingga Jawa Barat karena politik Jawa tidak begitu berkepentingan dengan Islam. Pada waktu itu, Sunan Gunung Jati, seorang pangeran Jawa, mengirim putranya Hasanudin dari Cirebon untuk mempertobatkan orang-orang Sunda secara ekstensif. Pada 1526, baik Banten maupun Sunda Kelapa (Jakarta) berada di bawah kontrol Sunan Gunung Jati yang menjadi sultan Banten pertama. Penjajaran Cirebon dengan Demak ini telah menyebabkan Jawa Barat berada di bawah kekuasaan Islam. Pada kuartal kedua abad 16, seluruh pantai utara Jawa Barat berada di bawah kekuasaan pemimpin-pemimpin Islam dan penduduknya telah menjadi Muslim.[2] Karena menurut data statistik penduduk tahun 1780 terdapat kira-kira 260.000 jiwa di Jawa Barat, dapat kita asumsikan bahwa pada abad ke-16 jumlah penduduk jauh lebih sedikit. Ini memperlihatkan bahwa Islam masuk ketika orang-orang Sunda masih merupakan suku kecil yang berlokasi terutama di pantai- pantai dan di lembah-lembah sungai seperti Ciliwung, Citarum dan Cisadane.
NATUR ISLAM
Ketika Islam masuk ke Sunda, memang ditekankan lima pilar utama agama namun dalam banyak bidang yang lain dalam pemikiran keagamaan, sinkretisme berkembang dengan cara pandang orang Sunda mula-mula. Sejarawan Indonesia Soeroto yakin bahwa Islam dipersiapkan untuk hal ini di India. "Islam yang pertama-tama datang ke Indonesia mengandung banyak unsur filsafat Iran dan India. Namun justru komponen-komponen merekalah yang mempermudah jalan bagi Islam di sini."[3] Para sarjana yakin bahwa Islam menerima kalau adat istiadat yang menguntungkan masyarakat harus dipertahankan. Dengan demikian Islam bercampur banyak dengan Hindu dan adat istiadat asli masyarakat. Perkawinan beberapa agama ini biasa disebut "agama Jawa." Akibat percampuran Islam dengan sistem kepercayaan majemuk (yang belakangan ini sering disebut aliran kebatinan) memberi deskripsi akurat terhadap kekompleksan agama di antara sukui Sunda saat ini.
KOLONIALISME BELANDA
Sebelum kedatangan Belanda di Indonesia pada 1596, Islam telah menjadi pengaruh yang dominan di antara kaum ningrat dan pemimpin masyarakat Sunda dan Jawa. Secara sederhana, Belanda berperang dengan pusat-pusat kekuatan Islam untuk mengontrol perdagangan pulau dan hal ini menciptakan permusuhan yang memperpanjang konflik perang Salib masuk ke arena Indonesia. Pada 1641, mereka mengambil alih Malaka dari Portugis dan memegang kontrol atas jalur-jalur laut. Tekanan Belanda terhadap kerajaan Mataram sangat kuat hingga mereka mampu merebut hak- hak ekonomi khusus di daerah pegunungan (Priangan) Jawa Barat. Sebelum 1652, daerah-daerah besar Jawa Barat merupakan persediaan mereka. Ini mengawali 300 tahun eksploitasi Belanda di Jawa Barat yang hanya berakhir pada saat Perang Dunia kedua.
Peristiwa-peristiwa pada abad 18 menghadirkan serangkaian kesalahan Belanda dalam bidang sosial, politik dan keagamaan. Seluruh dataran rendah Jawa Barat menderita di bawah persyaratan-persyaratan yang bersifat opresif yang dipaksakan oleh para penguasa lokal. Contohnya adalah daerah Banten. Pada tahun 1750, rakyat mengadakan revolusi menentang kesultanan yang dikendalikan oleh seorang wanita Arab, Ratu Sjarifa. Menurut Ayip Rosidi, Ratu Sjarifa adalah kaki tangan Belanda. Namun, Vlekke berpendapat bahwa "Kiai Tapa," sang pemimpin adalah seorang Hindu dan bahwa pemberontakan itu lebih diarahkan kepada pemimpin-pemimpin Islam daripada kolonialis Belanda. (Sulit untuk melakukan rekonstruksi sejarah dari beberapa sumber karena masing- masing golongan memiliki kepentingan sendiri yang mewarnai cara pencatatan kejadian.)
AGAMA BUKANLAH ISU HINGGA TAHUN 1815
Selama 200 tahun pertama Belanda memerintah di Indonesia, sedikit masalah yang dikaitkan dengan agama. Hal ini terjadi karena secara praktis Belanda tidak melakukan apa-apa untuk membawa kekristenan kepada penduduk asli. Hingga tahun 1800, ada "gereja kompeni" yakni "gereja" yang hanya namanya saja karena hanya berfungsi melayani kebutuhan para pekerja Belanda di East India Company. Badan ini mengatur seluruh kegiatan Belanda di kepulauan Indonesia. Hingga abad 19 tidak ada sekolah bagi anak-anak pribumi sehingga rakyat tidak mempunyai cara untuk mendengar Injil.
Pada pergantian abad 19, East India Company gulung tikar dan Napoleon menduduki Belanda. Pada 1811, Inggris menjadi pengurus Dutch East Indies. Salah satu inisiatif mereka adalah membuka negeri ini terhadap kegiatan misionaris. Walaupun terjadi peristiwa penting ini, hanya sedikit yang dilakukan di Jawa hingga pertengahan abad tersebut. Kendati demikian, beberapa fondasi telah diletakkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menjadi model bagi pekerjaan di antara orang Sunda.
SISTEM BUDAYA
Kesalahan politik yang paling terkenal yang dilakukan Belanda dimulai pada tahun 1830. Kesalahan politik ini disebut sebagai Sistem Budaya namun sebenarnya lebih tepat jika disebut sistem perbudakan. Sistem ini mengintensifkan usaha-usaha pemerintah untuk menguras hasil bumi yang lebih banyak yang dihasilkan dari tanah ini. Sistem budaya ini memeras seperlima hasil tanah petani sebagai pengganti pajak. Dengan mengadakan hasil panen yang baru seperti gula, kopi dan teh, maka lebih besar lagi tanah pertanian yang diolahnya. Pengaruh ekonomi ke pedesaan bersifat dramatis dan percabangan sosialnya penting. Melewati pertengahan abad, investasi swasta di tanah Jawa Barat mulai tumbuh dan mulai muncul perkebunan-perkebunan. Tanah diambil dari tangan petani dan diberikan kepada para tuan tanah besar. Menjelang 1870, hukum agraria dipandang perlu untuk melindungi hak-hak rakyat atas tanah.
PERTUMBUHAN POPULASI DI JAWA
Pada tahun 1851, di Jawa Barat suku Sunda berjumlah 786.000 jiwa dan orang Eropa berjumlah 217 jiwa. Dalam jangka waktu 30 tahun jumlah penduduk menjadi dua kali lipat. Priangan menjadi titik pusat perdagangan barang yang disertai arus penguasa dari Barat serta imigran-imigran Asia (kebanyakan orang Tionghoa). Pada awal abad 19, diperkirakan bahwa sepertujuh atau seperdelapan pulau Jawa merupakan hutan dan tanah kosong. Pada tahun 1815, seluruh Jawa dan Madura hanya memiliki 5 juta penduduk. Angka tersebut bertambah menjadi 28 juta menjelang akhir abad tersebut dan mencapai 108 juta pada tahun 1990. Pertumbuhan populasi di antara orang Sunda mungkin merupakan faktor non religius yang paling penting dalam sejarah mereka.
KONSOLIDASI PENGARUH ISLAM
Karena lebih banyak tanah yang dibuka dan perkampungan-perkampungan baru bermunculan, Islam mengirim guru-guru untuk tinggal bersama-sama dengan masyarakat sehingga pengaruh Islam bertambah di setiap habitat orang Sunda. Guru-guru Islam bersaing dengan Belanda untuk mengontrol kaum ningrat guna menjadi pemimpin di antara rakyat. Menjelang akhir abad, Islam diakui sebagai agama resmi masyarakat Sunda. Kepercayaan-kepercayaan yang kuat terhadap banyak jenis roh dianggap sebagai bagian dari Islam. Kekristenan, yang datang ke tanah Sunda pada pertengahan abad memberikan dampak yang sedikit saja kepada orang-orang di luar kantong Kristen Sunda yang kecil.
REFORMASI ABAD 20
Kisah dari abad ini dimulai dengan reformasi di banyak bidang. Pemerintah Belanda mengadakan Kebijakan Etis (Ethical Policy) pada tahun 1901, karena dipengaruhi oleh kritik yang tajam di berbagai bidang. Reformasi ini terutama terjadi dalam bidang ekonomi, meliputi perkembangan bidang pertanian, kesehatan dan pendidikan. Rakyat merasa diasingkan dari tradisi ningrat mereka sendiri dan Islam menjadi jurubicara mereka menentang ekspansi imperialistik besar yang sedang berlangsung di dunia melalui serangan ekonomi negara-negara Eropa. Islam merupakan salah satu agama utama yang mencoba menyesuaikan diri dengan dunia modern. Gerakan reformator yang dimulai di Kairo pada tahun 1912 diekspor ke mana-mana. Gerakan ini menciptakan dua kelompok utama di Indonesia. Kelompok tersebut adalah Sareket Islam yang diciptakan untuk sektor perdagangan dan bersifat nasionalis. Kelompok yang lain adalah Muhammadiyah yang tidak bersifat politik namun berjuang memenuhi kebutuhan rakyat akan pendidikan, kesehatan dan keluarga.
TIDAK ADA KARAKTERISTIK SEJARAH SUNDA
Apa yang menonjol dalam sejarah orang Sunda adalah hubungan mereka dengan kelompok-kelompok lain. Orang Sunda hanya memiliki sedikit karakteristik dalam sejarah mereka sendiri. Ayip Rosidi menguraikan lima rintangan yang menjadi alasan sulitnya mendefinisikan karakter orang Sunda. Di antaranya, ia memberikan contoh orang Jawa sebagai satu kelompok orang yang memiliki identitas jelas, bertolak belakang dengan orang-orang Sunda yang kurang dalam hal ini.
Secara historis, orang Sunda tidak memainkan suatu peranan penting dalam urusan-urusan nasional. Beberapa peristiwa yang sangat penting telah terjadi di Jawa Barat namun biasanya peristiwa-peristiwa tersebut bukanlah kejadian yang memiliki karakteristik Sunda. Hanya sedikit orang Sunda yang menjadi pemimpin baik dalam hal konsepsi maupun implementasi dalam aktivitas-aktivitas nasional. Memang banyak orang Sunda yang dilibatkan dalam berbagai peristiwa pada abad 20, namun secara statistik dikatakan, mereka tidak begitu berarti. Pada abad ini, sejarah orang Sunda pada hakekatnya merupakan sejarah orang Jawa.
ORIENTASI KEAGAMAAN ABAD 20
Agama di antara orang Sunda adalah seperti bentuk-bentuk kultural mereka yang lain. Pada umumnya, mencerminkan agama orang Jawa. Perbedaan yang penting adalah kelekatan yang lebih kuat kepada Islam dibanding dengan apa yang dapat kita temukan di antara orang Jawa. Walaupun kelekatan ini tidak sedahsyat rakyat Madura atau Bugis, namun cukup penting untuk mendapat perhatian khusus bila kita melihat sejarah orang Sunda.
Salah satu aspek sangat penting dalam agama-agama orang Sunda adalah dominasi kepercayaan-kepercayaan pra-Islam. Kepercayaan itu merupakan fokus utama dari mitos dan ritual dalam upacara-upacara dalam lingkaran kehidupan orang Sunda. Upacara-upacara tali paranti (tradisi-tradisi dan hukum adat) selalu diorientasikan terutama di seputar penyembahan kepada Dewi Sri (Nyi Pohaci Sanghiang Sri). Kekuatan roh yang penting juga adalah Nyi Roro Kidul, tetapi tidak sebesar Dewi Sri. Ia adalah ratu laut selatan sekaligus pelindung semua nelayan. Di sepanjang pantai selatan Jawa, rakyat takut dan selalu memenuhi tuntutan dewi ini hingga sekarang. Contoh lain adalah Siliwangi. Siliwangi adalah kuasa roh yang merupakan kekuatan dalam kehidupan orang Sunda. Ia mewakili kuasa teritorial lain dalam struktur kosmologis orang Sunda.
MANTERA-MANTERA MAGIS
Dalam penyembahan kepada ilah-ilah ini, sistem mantera magis juga memainkan peran utama berkaitan dengan kekuatan-kekuatan roh. Salah satu sistem tersebut adalah Ngaruat Batara Kala yang dirancang untuk memperoleh kemurahan dari dewa Batara Kala dalam ribuan situasi pribadi. Rakyat juga memanggil roh-roh yang tidak terhitung banyaknya termasuk arwah orang yang telah meninggal dan juga menempatkan roh-roh (jurig) yang berbeda jenisnya. Banyak kuburan, pepohonan, gunung- gunung dan tempat-tempat serupa lainnya dianggap keramat oleh rakyat. Di tempat-tempat ini, seseorang dapat memperoleh kekuatan-kekuatan supernatural untuk memulihkan kesehatan, menambah kekayaan, atau meningkatkan kehidupan seseorang dalam berbagai cara.
DUKUN-DUKUN
Untuk membantu rakyat dalam kebutuhan spiritual mereka, ada pelaksana- pelaksana ilmu magis yang disebut dukun. Dukun-dukun ini aktif dalam menyembuhkan atau dalam praktek-praktek mistik seperti numerology (penomoran). Mereka mengadakan kontak dengan kekuatan-kekuatan supernatural yang melakukan perintah para dukun ini. Beberapa dukun ini akan melakukan black magic tetapi banyaknya adalah jika dianggap sangat bermanfaat bagi orang Sunda. Sejak lahir hingga mati hanya sedikit keputusan penting yang dibuat tanpa meminta pertolongan dukun. Kebanyakan orang mengenakan jimat-jimat di tubuh mereka serta meletakkannya pada tempat-tempat yang menguntungkan dalam harta milik mereka. Beberapa orang bahkan melakukan mantera atau jampi-jampi sendiri tanpa dukun. Kebanyakan aktivitas ini terjadi di luar wilayah Islam dan merupakan oposisi terhadap Islam. Tetapi orang-orang ini tetap dianggap sebagai Muslim.
KESIMPULAN
Memahami orang Sunda pada zaman ini merupakan tantangan yang besar bagi sejarawan, antropolog dan sarjana-sarjana agama. Bahkan sarjana- sarjana Sunda terkemuka segan untuk mencoba melukiskan karakter dan kontribusi rakyat Sunda. Agaknya, melalui berbagai cara, masyarakat Sunda telah terserap ke dalam budaya Indonesia baru 50 tahun yang lalu. Pendapat pribadi saya adalah bahwa kita akan segera mengamati suatu pembaharuan etnis dl antara orang-orang Sunda yang disertai dengan definisi baru tentang apa artinya menjadi orang Sunda

Senin, 11 April 2011

Krakter orang dari tanda tangan

1. Bila tanda tangan identik dengan teks tulisan tangan sendiri, berarti dia sudah merasa cukup dengan dirinya sendiri, dan tidak ingin menonjolkan diri, tulus hati , dan teguh pendirian

2. Lebih menarik lagi kalo tanda tangan itu suka dibubuhi dengan aksesoris lain contohnya titik di akhir tanda tangan, itu tandanya orang tersebut suka was was karena takut tanda tangannya ditiru orang lain atau juga mempunyai sifat labil, curiga, dan menjaga jarak.

3. Kita harus bisa membedakan antara tulisan tangan dengan tanda tangan, kalo tulisan tangan itu menggambarkan kondisi hatinya yang terdalam, kalau tanda tangan itu menggambarkan kondisi kehidupannya, cita citanya masa lalu dan rencananya di masa akan datang, kalau tanda tangannya terputus putus berarti kehidupannya tersendat sendat banyak hambatan dan nggak punya rencana yang jelas , atau yang tanda tangannya melingkat lingkar , itu mencerminkan kehidupannya yang ruwet dan cuma berpikir tentang tidak enaknya hidup ini.

4. Bentuk tanda tangan kecil adalah contoh orang yang memiliki banyak rahasia.

5. Yang paling menarik lagi, ada tanda tangan yang suka memakai garis dibawah,kalau garis itu menempel pada tanda tangannya , maka artinya orang itu selalu tergantung sama orang lain, kalau ujung garis itu melengkung ke bawah, di hari tuanya sakit sakitan, kalau ujung garis melengkung dia selalu dililit utang.

6. Penempatan tanda tangan di atas garis yg tersedia merupakan ciri respek terhadap diri sendiri serta otoritas pada orang lain, jika menurun maka hidup suram dan jika naik maka hidupnya penuh percaya diri.

7. Ini juga tak kalah menarik, kalo kita liat tanda tangan yg berdesakan ke arah kiri artinya orang itu benar benar penakut, terus sebaliknya kalau berdesakan ke arah kanan, maka orang itu ceroboh.

8. Tanda tangan lebih kecil daripada teks tulisan mengungkapkan keinginan untuk menyendiri. Sebaliknya tanda tangan besar pertanda ingin menonjolkan diri, atau ekstrovert. Bila hurufnya besar dan rapat, pertanda kesombongan. Sementara pendapat lain menyebutkan tanda tangan kecil, mampat dan pendek pertanda rasa rendah diri. Tanda tangan besar dan bergaris bawah menunjukkan kurang selera atau ego berlebihan.

9. Pernah liat tanda tangan trus dihapus ato dikoreksi? kalau ada berarti orang itu tidak puas dengan dirinya sendiri dan cenderung antisosial.

10. Garis bawah wajar di bawah nama keluarga, itu menandakan bahwa dia benar benar bangga dengan keluarganya, ada juga yang mengatakan kalau garis bawah itu menadakan egoisme yang tinggi

Jumat, 08 April 2011

Tipe Manusia dari rambut

Demi Kedjajaan Bangsa twitter
Demi Kedjajaan Bangsa Rss

Tipe Manusia Dilihat dari Rambut

Posted by kevan dharma | Posted in Kampus | Posted on 30-06-2010

1

1. Rambut botak atau sengaja dibuat botak
Menunjukan seorang pria yang sexy dan senang akan hal-hal yang praktis. Mereka umumnya dapat dipercaya karena mereka tidak berbelit-belit. Kalau terjadi pada seorang wanita berarti wanita tersebut dalam keadaan depresi atau ingin mendapatkan perhatian lebih dari orang-orang disekelilingnya.

2. Rambut sangat lurus
Menunjukan seorang yang memiliki pribadi yang bebas, selalu mengikuti keinginan sendiri, berkepribadian kuat, tidak suka kompromi, dan cendrung bangga pada diri sendiri. Dalam memilih pasangan biasanya mereka akan menjadi sangat pemilih dan lebih suka pasangannya tidak mengganggu kesenangan dirinya untuk menyenangkan diri sendiri.
3. Rambut halus tipis seperti bayi
Menunjukan orang yang produktif dalam menelurkan ide-ide yang kreatif. Namun jika mendapat tantangan yang agak sulit mereka akan cepat putus asa dan hidup dalam imajinasinya sendiri.
4. Rambut yang selalu rapi dan tertata dengan baik
Menunjukan orang yang efisien dan bertanggung jawab. Mereka adalah teman curhat yang baik karena penuh dengan pemikiran-pemikiran yang positif. Sayangnya mereka sedikit konservatif.
5. Rambut yang sisiran poninya jatuh ke depan
Menunjukan pribadi yang rasional. Tapi sayangnya mereka mudah terbawa arus dalam pergaulan sehingga harus hati-hati dalam memilih teman agar tidak terbawa ke jalan yang sesat.
6. Rambut yang sisirannya kebelakang.
Menunjukan pribadi yang keras kepala, royal terutama kepada keluarga, suka mengeluh jika keadaan tidak sesuai dengan keinginannya dan akan jadi provokator utama dalam segala hal yang tidak disenanginya.
7. Rambut yang tumbuh jarang diatas dahi
Menunjukan orang yang suka mementingkan kepentingan diri sendiri. Dan mereka mempunyai perhitungan yang matang tentang untung ruginya terhadap apa yang telah mereka lakukan.
8. Rambut halus dan tidak kaku
Menunjukan pribadi yang labil dan mudah terserang penyakit. Mereka cendrung kurang percaya diri. Biasanya mereka memiliki wajah yang rupawan atau setidaknya menarik untuk lawan jenisnya.
9. Rambut jarang dan tipis seperti rambut jagung
Menunjukan orang yang keras kepala, boros dan konsumtif. Mereka biasanya mengikuti perkembangan mode sehingga membuat mereka sangat modis. Bagi wanita yang memiliki rambut seperti ini biasanya terkenal dengan juteknya.
10. Rambut yang sangat kaku
Menunjukan pribadi yang berani, tegas, dan pantang menyerah. Tapi pemikiran mereka agak kolot.
11. Rambut lebat dan subur
Menunjukan pribadi yang pandai dalam berkomunikasi dan banyak akal, tetapi mereka agak sukar ditebak pemikirannya. Dan pribadi mereka akan banyak dipengaruhi oleh didikan dari keluarga. Kalau didikannya jelek maka mereka adalah orang yang susah dipercaya begitu juga sebaliknya.
12. Rambut berwarna sangat hitam
Menunjukan pribadi yang pantang menyerah dan disukai orang. Biasanya mereka pandai merawat diri dan memiliki daya tarik yang sangat tinggi terhadap lawan jenis.Tetapi mereka cendrung susah dalam menilai seseorang.
13. Rambut yang berwarna hitam pudar
Menunjukan pribadi yang tulus tapi pikiran mereka gampang berubah. Mereka cepat mempercayai seseorang sehingga mereka sering disakiti oleh orang-orang yang memanfaatkan ketulusannya.
14. Rambut berwarna hitam berkilau
Menunjukan orang yang suka mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Mereka mimiliki wawasan yang luas. Dalam percintaan biasanya mereka cendrung terlalu posesif terhadap pasangannya, benar-benar terbalik dari wawasan yang mereka miliki.
15. Rambut berwarna hitam dan agak ikal
Menunjukan pribadi orang yang cerdas tetapi mudah terpengaruh. Mereka biasanya cendrung agak individualis.
16. Rambut hitam, pendek, dan keriting
Menunjukan orang yang suka mengedepankan kekerasan dalam penyelesaian masalah, emosi mereka sangat tidak stabil. Mereka memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil tetapi sering mereka gagal karena emosi mereka yang tidak stabil. Jadi bagi yang memiliki rambut seperti ini harus lebih hati-hati dalam menyelesaikan suatu masalah agar dapat berhasil Dalam soal seks mereka jagonya.
17. Rambut hitam, panjang, tebal, dan sangat halus
Jika dia seorang pria maka dia adalah tipe pria yang lembut di luar tetapi tegas di dalam, berhati dingin, moderat, dan menghargai pergaulan. Jika dia seorang wanita kepribadiannya cendrung moderat, mengikuti nalar, tidak mengebu-gebu dalam hal cinta, dan dapat dipercaya.
18. Rambut coklat, panjang, dan halus
Jika dia adalah seorang pria maka umumnya mereka suka akan olahraga, keras kepala, pandangannya fleksibel,suka hal-hal yang unik dan suka bergaul dengan wanita. Jika dia seorang wanita maka mereka adalah tipe yang sangat menyayangi keluarga,lembut, penuh perasaan, dan sensitif.
19. Rambut pirang
Jika pria dia memiliki bakat dibidang tertentu, filosofis, religius, tetapi dalam hal kesehatan mereka agak lemah. Jika dia wanita hampir sama dengan si pria tambahannya adalah mereka sangat menghargai rambutnya, dan menganggap rambut benar-benar mahkota bagi dirinya.
20.Rambut yang sering di cat dengan warna berbeda-beda
Menunjukan pribadi yang bebas tidak suka dikekang,dinamis,menyukai hal-hal baru, petualang, dan cuek abiez. Jika ada salah satu dari warna rambut itu yang dipertahankan cukup lama maka itulah sifatnya yang paling dominan.
21. Rambut yang memiliki banyak kuncir atau aksesoris
Menunjukan pribadi yang rela menghabiskan waktunya untuk memperjuangkan sesuatu yang diinginkannya. Demi hal ini dia sering mengabaikan hal lainnya yang mungkin lebih penting.
22. Rambut di kepang atau diikat
Menunjukan pribadi yang terbuka dan disukai banyak orang.
Yang mana rambut anda ? Semua yang telah diuraikan diatas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan artikel ini hanya bersifat ramalan , tergantung bagaimana anda menyikapi hasil dari tulisan ini dan semoga dapat menjadi pedoman bagi anda untuk mengoreksi diri sendiri agar dapat berbuat lebih baik dari yang sudah-sudah.

Tipe Manusia dari rambut

Demi Kedjajaan Bangsa twitter
Demi Kedjajaan Bangsa Rss

Tipe Manusia Dilihat dari Rambut

Posted by kevan dharma | Posted in Kampus | Posted on 30-06-2010

1

1. Rambut botak atau sengaja dibuat botak
Menunjukan seorang pria yang sexy dan senang akan hal-hal yang praktis. Mereka umumnya dapat dipercaya karena mereka tidak berbelit-belit. Kalau terjadi pada seorang wanita berarti wanita tersebut dalam keadaan depresi atau ingin mendapatkan perhatian lebih dari orang-orang disekelilingnya.

2. Rambut sangat lurus
Menunjukan seorang yang memiliki pribadi yang bebas, selalu mengikuti keinginan sendiri, berkepribadian kuat, tidak suka kompromi, dan cendrung bangga pada diri sendiri. Dalam memilih pasangan biasanya mereka akan menjadi sangat pemilih dan lebih suka pasangannya tidak mengganggu kesenangan dirinya untuk menyenangkan diri sendiri.
3. Rambut halus tipis seperti bayi
Menunjukan orang yang produktif dalam menelurkan ide-ide yang kreatif. Namun jika mendapat tantangan yang agak sulit mereka akan cepat putus asa dan hidup dalam imajinasinya sendiri.
4. Rambut yang selalu rapi dan tertata dengan baik
Menunjukan orang yang efisien dan bertanggung jawab. Mereka adalah teman curhat yang baik karena penuh dengan pemikiran-pemikiran yang positif. Sayangnya mereka sedikit konservatif.
5. Rambut yang sisiran poninya jatuh ke depan
Menunjukan pribadi yang rasional. Tapi sayangnya mereka mudah terbawa arus dalam pergaulan sehingga harus hati-hati dalam memilih teman agar tidak terbawa ke jalan yang sesat.
6. Rambut yang sisirannya kebelakang.
Menunjukan pribadi yang keras kepala, royal terutama kepada keluarga, suka mengeluh jika keadaan tidak sesuai dengan keinginannya dan akan jadi provokator utama dalam segala hal yang tidak disenanginya.
7. Rambut yang tumbuh jarang diatas dahi
Menunjukan orang yang suka mementingkan kepentingan diri sendiri. Dan mereka mempunyai perhitungan yang matang tentang untung ruginya terhadap apa yang telah mereka lakukan.
8. Rambut halus dan tidak kaku
Menunjukan pribadi yang labil dan mudah terserang penyakit. Mereka cendrung kurang percaya diri. Biasanya mereka memiliki wajah yang rupawan atau setidaknya menarik untuk lawan jenisnya.
9. Rambut jarang dan tipis seperti rambut jagung
Menunjukan orang yang keras kepala, boros dan konsumtif. Mereka biasanya mengikuti perkembangan mode sehingga membuat mereka sangat modis. Bagi wanita yang memiliki rambut seperti ini biasanya terkenal dengan juteknya.
10. Rambut yang sangat kaku
Menunjukan pribadi yang berani, tegas, dan pantang menyerah. Tapi pemikiran mereka agak kolot.
11. Rambut lebat dan subur
Menunjukan pribadi yang pandai dalam berkomunikasi dan banyak akal, tetapi mereka agak sukar ditebak pemikirannya. Dan pribadi mereka akan banyak dipengaruhi oleh didikan dari keluarga. Kalau didikannya jelek maka mereka adalah orang yang susah dipercaya begitu juga sebaliknya.
12. Rambut berwarna sangat hitam
Menunjukan pribadi yang pantang menyerah dan disukai orang. Biasanya mereka pandai merawat diri dan memiliki daya tarik yang sangat tinggi terhadap lawan jenis.Tetapi mereka cendrung susah dalam menilai seseorang.
13. Rambut yang berwarna hitam pudar
Menunjukan pribadi yang tulus tapi pikiran mereka gampang berubah. Mereka cepat mempercayai seseorang sehingga mereka sering disakiti oleh orang-orang yang memanfaatkan ketulusannya.
14. Rambut berwarna hitam berkilau
Menunjukan orang yang suka mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Mereka mimiliki wawasan yang luas. Dalam percintaan biasanya mereka cendrung terlalu posesif terhadap pasangannya, benar-benar terbalik dari wawasan yang mereka miliki.
15. Rambut berwarna hitam dan agak ikal
Menunjukan pribadi orang yang cerdas tetapi mudah terpengaruh. Mereka biasanya cendrung agak individualis.
16. Rambut hitam, pendek, dan keriting
Menunjukan orang yang suka mengedepankan kekerasan dalam penyelesaian masalah, emosi mereka sangat tidak stabil. Mereka memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil tetapi sering mereka gagal karena emosi mereka yang tidak stabil. Jadi bagi yang memiliki rambut seperti ini harus lebih hati-hati dalam menyelesaikan suatu masalah agar dapat berhasil Dalam soal seks mereka jagonya.
17. Rambut hitam, panjang, tebal, dan sangat halus
Jika dia seorang pria maka dia adalah tipe pria yang lembut di luar tetapi tegas di dalam, berhati dingin, moderat, dan menghargai pergaulan. Jika dia seorang wanita kepribadiannya cendrung moderat, mengikuti nalar, tidak mengebu-gebu dalam hal cinta, dan dapat dipercaya.
18. Rambut coklat, panjang, dan halus
Jika dia adalah seorang pria maka umumnya mereka suka akan olahraga, keras kepala, pandangannya fleksibel,suka hal-hal yang unik dan suka bergaul dengan wanita. Jika dia seorang wanita maka mereka adalah tipe yang sangat menyayangi keluarga,lembut, penuh perasaan, dan sensitif.
19. Rambut pirang
Jika pria dia memiliki bakat dibidang tertentu, filosofis, religius, tetapi dalam hal kesehatan mereka agak lemah. Jika dia wanita hampir sama dengan si pria tambahannya adalah mereka sangat menghargai rambutnya, dan menganggap rambut benar-benar mahkota bagi dirinya.
20.Rambut yang sering di cat dengan warna berbeda-beda
Menunjukan pribadi yang bebas tidak suka dikekang,dinamis,menyukai hal-hal baru, petualang, dan cuek abiez. Jika ada salah satu dari warna rambut itu yang dipertahankan cukup lama maka itulah sifatnya yang paling dominan.
21. Rambut yang memiliki banyak kuncir atau aksesoris
Menunjukan pribadi yang rela menghabiskan waktunya untuk memperjuangkan sesuatu yang diinginkannya. Demi hal ini dia sering mengabaikan hal lainnya yang mungkin lebih penting.
22. Rambut di kepang atau diikat
Menunjukan pribadi yang terbuka dan disukai banyak orang.
Yang mana rambut anda ? Semua yang telah diuraikan diatas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan artikel ini hanya bersifat ramalan , tergantung bagaimana anda menyikapi hasil dari tulisan ini dan semoga dapat menjadi pedoman bagi anda untuk mengoreksi diri sendiri agar dapat berbuat lebih baik dari yang sudah-sudah.

Rabu, 06 April 2011

Selasa, 05 April 2011

Kasiat Daun sirsak

Daun Sirsak, Sang Pembunuh Sel Kanker
Selasa, 5 April 2011 - 13:38 wib
Fitri Yulianti - Okezone
(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)

KANKER menjadi momok banyak orang di seluruh dunia hingga kini. Saat banyak penelitian dilakukan untuk menemukan obat kanker terbaik, buah sirsak ternyata menyimpan keunggulan ini.

Beberapa waktu lalu, Taman Wisata Mekarsari mengadakan demo pengolahan daun sirsak yang diberikan secara gratis kepada pengunjung untuk ke-12 kalinya. Kegiatan bertujuan memberikan informasi bagaimana mengolah sirsak dengan baik untuk dijadikan obat alternatif membunuh sel kanker.

Selain melihat langsung demo pengolahan daun sirsak, pengunjung juga bisa melakukan tanya jawab seputar pengobatan kanker secara herbal dan disuguhkan pengetahuan menarik mengenai seluk beluk budidaya tanaman sirsak dan pengolahan daun untuk obat herbal penyakit kanker. Penasaran bagaimana sirsak mampu menjadi pembunuh sel kanker?

Setiap bagian sirsak bermanfaat

Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda “zuur zak”, artinya buah yang asam. Bagian tanaman mulai bunga, daun, buah, biji, kulit, dan akar dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional.

Pada awal 1990-an, ditemukan 34 senyawa Cytotoxic, pada daun sirsak yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami pertumbuhan tidak normal (sel kanker). Senyawa ini memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan pengobatan kanker saat ini, antara lain membunuh kanker secara efektif dan aman, tanpa menyebabkan rasa mual dan muntah serta tanpa kehilangan berat badan maupun kerontokan rambut dalam jumlah besar.

Daun sirsak diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di Laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute, Amerika Serikat.

”Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi olahan daun sirsak sebagai pengobatan terhadap kanker atau tumor, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau herbalis tempat Anda selama ini melakukan pengobatan. Sebab, dikhawatirkan Anda mempunyai alergi terhadap sirsak atau obat yang selama ini Anda konsumsi berefek terbalik dengan senyawa dalam daun sirsak,” jelas Stefanus, herbalis dari Herbacure, dalam pemaparannya.

Cara pengolahan

Lebih lanjut, Stefanus dan Darmawan Tri Wibowo, ahli budidaya tanaman sirsak dari Taman Wisata Mekarsari memaparkan cara pengolahan daun sirsak untuk herbal pencegah kanker, berikut ini:

1. Pada pengobatan kanker, daun sirsak (10-15 lembar) direbus dengan 3 gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Pada saat merebus sebaiknya menggunakan kendi atau panci yang terbuat dari tanah liat agar kemurnian zat yang ada pada daun sirsak tetap terjaga. Air rebusan diminum selagi hangat setiap hari, pagi atau sore hari selama 3-4 pekan.

”Perlu diperhatikan, pengambilan daun sirsak sebaiknya dimulai dari daun ke-4 atau ke-5 dari ujung pucuk. Hal ini dikarenakan pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk. Sementara pada daun yang tua sudah mulai rusak sehingga kadarnya berkurang,” terang Darmawan.

2. Selain teknik pengolahan di atas, secara umum terdapat pengolahan lain daun sirsak, yaitu dengan memanfaatkan daun sirsak kering 10-15 lembar direbus dengan 2 gelas air (400 cc) sehingga tersisa 1 gelas air rebusan. Proses perebusan membutuhkan waktu 1-1,5 jam saja, jadi lebih cepat prosesnya dibanding cara di atas. Proses pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari terik karena dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun sirsak.

”Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan hanya kadar airnya. Sementara, senyawa dalam daun tetap terjaga. Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan sejak pemetikan karena proses pendinginan yang lama dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun selain aroma daun yang tidak enak karena proses fermentasi,” papar Darmawan.

3. Konsumsi daging buah sirsak segar (150-250 gr/hari) dengan mengolahnya menjadi jus atau dimakan langsung sangat disarankan. Daging buah sirsak selain sebagai penambah energi (pada umumnya penderita kanker/tumor kondisi badanya lemas /lesu) juga kaya serat yang sangat membantu proses pengeluaran sel-sel kanker yang telah mati akibat penyembuhan oleh senyawa acetogenins.

Ekskresi sel kanker yang mati bisa melalui keringat, urine, dan feses sehingga umumnya terapi menggunakan herbal daun sirsak sebagai pengobatan akan berefek hangat/panas pada bagian tubuh yang sakit, sering kencing, dan berkeringat deras. Cepat lambatnya reaksi tubuh terhadap penggobatan atau efek samping pengobatan berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh faktor, seperti usia, ketahanan tubuh penderita, tingkat stadium kanker/tumor, dan jenis kanker atau tumornya.

4. Pengolahan daun sirsak lainnya yaitu dengan cara memblender 3-5 lembar daun sirsak basah dengan menambahkan ¼ gelas air (50 cc) air hangat untuk membantu proses penghancuran. Sebelum diblender, daun sebaiknya dipotong menjadi 3-4 bagian agar lebih cepat hancur. Setelah hancur, masukkan daun ke wadah dengan penutup rapat, lalu tambahkan 1 gelas air panas ke dalamnya dan aduk sampai rata.

Tutup wadah dengan rapat agar panas tetap terjaga dan proses ekstraksi senyawa dapat maksimal. Biarkan selama 15-20 menit, setelah itu saring olahan untuk diambil airnya dan minum selagi hangat.

Bila tidak ada blender, pengolahan daun sirsak bisa juga dengan cara digerus menggunakan cobek dengan teknik pengolahan yang sama dengan cara diblender.

”Pengolahan dengan cara diblender atau digerus tidaklah semaksimal ekstraksi senyawa daun sirsak dibandingkan dengan teknik pertama (perebusan daun basah) dan teknik kedua (perebusan daun kering), tetapi lebih efisien. Hasil olahan pada kedua teknik umumnya beraroma langu yang cukup menyengat. Untuk menekan aromanya bisa ditambahkan sedikit perasan buah nanas atau buah lain yang lebih disukai. Dan jangan menambahkan gula aren murni, madu, atau gula pasir bila rasanya tidak Anda sukai, karena sudah melalui proses kimiawi,” terang Stefanus.

Reaksi pengobatan

Reaksi pengobatan menggunakan olahan daun sirsak umumnya bereaksi setelah 3-7 hari setelah pengobatan secara rutin 3 kali sehari meskipun ada juga yang baru bereaksi setelah 1 bulan konsumsi rutin.

”Bila reaksi tidak ada, cek kembali secara detail, mulai dari pemilihan alat dan bahan, teknik pengambilan daun, cara pengolahan, bahkan teknik konsumsinya apakah rutin atau tidak, karena semua merupakan satu kesatuan yang wajib dipenuhi agar hasilnya maksimal,” saran Stefanus.

Ia menambahkan, cek kondisi penyakit Anda sebelum pengobatan dan periksa kembali dua pekan setelah pengobatan untuk melihat sejauh mana reaksi pengobatan dengan metode ini. Bila tidak ada pengaruh selama dua bulan konsumsi, padahal sudah menjalankan pengolahan dengan benar, maka pengobatan dengan olahan daun sirsak ini bisa ditingggalkan.

”Untuk penderita maag yang khawatir asam lambungnya naik karena konsumsi buah sirsak yang agak asam, sebaiknya mengonsumsi buah 1 jam setelah makan. Bila menderita sakit maag yang cukup akut, konsumsi buahnya bisa dilakukan dengan cara mengukus daging sirsak terlebih dahulu agar rasa asam berkurang,” tutup Stefanus

Pedang Nabi Muhammad SAW

1. Al Ma’thur

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).

Juga dikenal sebagai ‘Ma’thur Al-Fijar’ adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’.

2. Al 'Adb

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).

Al-’Adb, nama pedang ini, berarti “memotong” atau “tajam.” Pedang ini dikirim ke para sahabat Nabi Muhammad SAW sesaat sebelum Perang Badar. Dia menggunakan pedang ini di Perang Uhud dan pengikut-pengikutnnya menggunakan pedang ini untuk menunjukkan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di masjid Husain di Kairo Mesir.

3. Dhu Al Faqar

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).

Dhu Al Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badr. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib, yang kemudian Ali mengembalikannya ketika Perang Uhud dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya, dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya.

Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga. Berbentuk blade dengan dua mata.

4. Al Battar

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).

Al Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi :

‘Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW’.

Gambar ukiran nama-nama para nabi di dalamnya :

Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 101 cm. Dikabarkan bahwa ini adalah pedang yang akan digunakan Nabi Isa AS kelak ketika dia turun ke bumi kembali untuk mengalahkan Dajjal.

5. Hatf

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992)

Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang ‘Al Battar’ dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath tersebut pada saat umurnya 20 tahun.

Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk ‘bekerja’ dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan dia juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu.

Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di Musemum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm.

6. Al Mikhdham

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).

Ada yang mengabarkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Tapi ada kabar lain bahwa pedang ini berasal dari Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang dia pimpin di Syria.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 97 cm, dan mempunyai ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’.

7. Al Rasub

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).

Ada yang mengatakan bahwa pedang ini dijaga di rumah Nabi Muhammad SAW oleh keluarga dan sanak saudaranya seperti layaknya bahtera (Ark) yang disimpan oleh bangsa Israel.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Ja’far al-Sadiq’.

8. Al Qadib

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).

Al-Qadib berbentuk blade tipis sehingga bisa dikatakan mirip dengan tongkat. Ini adalah pedang untuk pertahanan ketika bepergian, tetapi tidak digunakan untuk peperangan.

Ditulis di samping pedang berupa ukiran perak yang berbunyi syahadat:

“Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah – Muhammad bin Abdallah bin Abd al-Mutalib.”

Tidak ada indikasi dalam sumber sejarah bahwa pedang ini telah digunakan dalam peperangan. Pedang ini berada di rumah Nabi Muhammad SAW dan kemudian hanya digunakan oleh khalifah Fatimid.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Panjangnya adalah 100 cm dan memiliki sarung berupa kulit hewan yang dicelup.

9. Qal’a

Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami,
Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi(Cairo: Hijr, 1312/1992).

Pedang ini dikenal sebagai “Qal’i” atau “Qul’ay.” Nama yang mungkin berhubungan dengan tempat di Syria atau tempat di dekat India Cina. Ulama negara lain bahwa kata “qal’i” merujuk kepada “timah” atau “timah putih” yang di tambang berbagai lokasi.

Pedang ini adalah salah satu dari tiga pedang Nabi Muhammad SAW yang diperoleh sebagai rampasan dari Bani Qaynaqa. Ada juga yang melaporkan bahwa kakek Nabi Muhammad SAW menemukan pedang ini ketika dia menemukan air Zamzam di Mekah.

Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 100 cm. Didalamnya terdapat ukiran bahasa Arab berbunyi: “Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad SAW, Rasul Allah.”

Pedang ini berbeda dari yang lain karena pedang ini mempunyai desain berbentuk gelombang