ANIMASI

ASEP SUDRAJAT S,Pd Membina peserta didik yang memiliki mental bisnis yang beretika

javascript:void(0)

Minggu, 27 Maret 2011

MODUL : B-2.5

Kompetensi : B. Merencanakan Pengelolaan Usaha Kecil

Sub kompetensi : B-2. MENGANALISA ASPEK USAHA

Kriteria kerja : B-2.4 ASPEK PERMODALAN DAN BIAYA

Materi pokok pembelajaran :

- Pengetahuan : Teknik dan prosedur permodalan usaha, Rencana anggaran Biaya, Proyeksi Arus Kas,Titik Pulang Pokok, Laba-Rugi, Net present Value ( NPV ) danInternal Rate of Return ( IRR ).

- Ketrampilan : Mengumpulkan informasi pengajuan kredit, menyusun anggaran, menghitung arus kas.

- Sikap : cermat, taat asas.








Salah satu kunci keberhasilan usaha adalah perencanaan & pengendalian keuangan. Dengan pengelolaan yang cermat terhadap modal dan biaya, diharapkan pencapaian tujuan secara maksimal dapat terwujud.



A. PERMODALAN :



I. MODAL :

a. Pengertian modal :

Adalah seluruh barang ( aset ) / kekayaan ( aktiva )yang masih ada dalam perusahaan.

Menurut Prof. Polak :

Modal adalah sebagai kekuasaan untuk menggunakan barang perusahaan. Barang modal adalah : barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan. Sehingga terdapat pada neraca sebelah kredit.



Menurut Prof Bekker :

- Dalam neraca, modal terdiri dari modal konkrit dan modal abstrak. Modal konkrit adalah : modal yang terdapat dalam perusahaan di neraca sebelah debet. Modal abstrak adalah : modal yang merupakan daya beli / nilai tukar ( tercatat di neraca sebelah kredit ).

- menurut bentuknya : kekayaan disebelah debet neraca disebut modal aktif, modal menurut sumbernya : kekayaan yang ada disebelah kredit neraca disebut modal pasif.



Modal aktif termasuk modal konkrit yang dicatat di sebelah debet neraca, modal pasif ( abstrak ), dicatat disebelah kredit neraca.



b. Modal Aktif :

dibedakan menjadi 3

1. aktiva lancar adalah :

- aktiva yang habis dalam satu kali proses produksi dan proses perputarannyadalam jangka pendek ( kurang dari 1 tahun ).

- aktiva yang mudah dijadikan uang dalam waktu pendek.

- unsurnya : kas / bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, penghasilan yang masih harus diterima ( piutang penghasilan ), beban bayar di muka.



2. Aktiva tetap adalah :

- aktiva yang tahan lama, yang secara berangsur-angsur habis dalam proses produksi, dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun.

- aktiva tetap yang tidak habis dalam proses produksi adalah tanah lokasi perusahaan ( tidak mengalami penyusutan ).

- unsur aktiva tetap : tanah, bangunan, kendaraan, mesin-mesin, peralatan / perabotan kantor dan harta / aktiva tetap tidak berwujud ( hak yang dimiliki perusahaan yang mempunyai nilai seperti : hak patent, hak merk dagang, hak copi right, hak cipta / karya seni, good will dsb ).





3. aktiva lain-lain adalah :

aktiva yang tidak termasuk aktiva lancar maupun aktiva tetap. Seperti aktiva dalam proses.



c. Modal pasiva :

1. Dilihat dari segi asalnya ada 2 :

- Modal sendiri ( Modal Badan Usaha ) adalah : modal dari perusahaan itu yang terdiri dari : modal pemilik / peserta, saham portofolio, laba / cadangan.

- modal asing ( modal kreditur ) adalah : modal yang berasal dari kredit yang merupakan utang bagi perusahaan.

2. Menurut penggunaannya :

- modal pasif jangka pendek :

tertentu waktunya : kredit wesel, kredit dagang, kredit penjual, kredit pembeli tidak tentu waktunya : kredit rekening koran.

- modal pasif jangka panjang :

Tertentu waktunya : obligasi & hipotik. Tidak tertentu waktunya : modal saham & modal induk yang tertanam dalam perusahaan selama hidup.



II. TEKNIK DASAR & PROSEDUR MODAL USAHA :

4. Modal dilihat dari asal sumbernya : ada 2 yaitu sumber internal dan sumber eksternal.

Modal yang berasal dari sumber internal:

a. Dari pendiri / pemilik usaha.

b. Setoran para pemegang saham.

c. Keuntungan / laba usaha.

d. Keuntungan dari penjualan surat-suratberharga, penjualan harta lain yang tidak dipakai.

Fungsi modal sendiri ( internal ) :

- Biaya proses produksi.

- Menutup kerugian jika rugi

- Memberi kredit pihak lain ( investasi )

- Mempertahankan likuiditas.

Modal yang berasal dari sumber eksternal :

d. kredit bank

e. kredit non bank.



5. Modal dilihat dari bentuk / wujudnya : ada 2 yaitu modal investasi dan modal kerja :



Modal investasi adalah : modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu lama yang terdiri atas alat produksi tahan lama. Modal investasi digunakan untuk perbaikan dan penambahan barang modal (capital good’s) tidak untuk modal kerja.

Kebutuhan modal investasi sifatnya terus menerus untuk menjalankan perusahaan, maka dibiayai dengan modal sendiri dan kredit jangka panjang.

Modal investasi ini dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

a. Inves gedung, tanah, mesin – mesin, peralatan yang lain.

b. Inves tanah untuk tempat ibadah, parkir, perumahan karyawan.

c. Inves pengenalan produk baru.

d. Inves penggantian mesin/ alat yang rusak atau habis masa ekonomisnya.

Setiap rencana penempatan modal investasi harus ditaksir dengan cash flow ( aliran kas ) yang akan ditimbulkannya. Cash flow / aliran kas ini ada 2 :

- Aliran kas keluar : untuk biaya investasi.

- Aliran kas masuk : merupakan hasil investasi



Modal kerja adalah : modal tertanam dalam aktiva lancar.



Aktiva lancar adalah : aktiva/harta/kekayaan yang mudah di cairkan ( dijadikan uang ). Jangka waktu < 1 tahun. Modal kerja ( working capital ) selalu dibutuhkan selama perusahaan beroperasi dan terus berputar dalam kegiatan usaha.

Working capital ini dibedakan menjadi 2 yaitu :

Gross working capital : jumlah selruh aktiva lancar.
Net working capital : jumlah kelebihan aktiva diatas jumlah kelebihan hutang lancar.
Unsur-unsur modal kerja :

- Kas / bank

- Surat-surat berharga

- Piutang,

- Persediaan,

- Penghasilan yang harus diterima, ( piutang penghasilan )

- Beban bayar dimuka.

Cara menghitung dan menetapkan modal kerja : ada 2

Berdasar jangka waktu keterlibatan : Modal dihitung berdasar keterikatan dana perkomponen modal kerja sejak ditanamkan sampai menjadi uang tunai dan siap dipakai lagi.
berdasarkan tingkat perputaran modal : Modal dihitung dari tingkat perputaran macam-macam komponen modal kerja.




III. INFORMASI PENGAJUAN KREDIT :

Pengertian kredit adalah :
Pemberian prestasi oleh suatu pihak pada pihak lain yang akan di kembalikan kembali pada suatu masa tertentu, disertai kontra prastasi berupa bunga.

Uang atau barang yang diterima sekarang akan dikembalikan pada masa yad. Dalam il. Ekonomi, kredit adalah. penundaan pembayaran.

Dalam pemberian kredit ada 2 pihak yang berkepentingan

- Pihak pemberi kredit disebut kreditur

- Pihak penerima kredit disebut debitur.

Semua orang tentu tidak suka mempunyai utang,namun ada alasan mendasar perusahaan ingin memperoleh kredit. Diantaranya untuk pengembangan usaha, sementara kemampuan modal sendiri sangat terbatas. Faktor terpenting dalam pemberian kredit adalah kepercayaan Bank pada nasabah ( calon penerima kredit ) yang didasarkan pada :

a. Kejujuran & iktikad baik: / carakter

Faktor kejujuran & iktikad baik yang akan mengembalikan pinjamannya dengan tepat waktu.

b. Permodalan : / Capital.

Keadaan modal nasabah yang memadahi tampak dari adanya asas biaya usaha yang sehat. Modal nasabah tidak hanya dilihat besar kecilnya modal, tetapi bagaimana distribusi modal itu ditempatkan.

c. Kemampuan : / Capacity.

Kemampuan nasabah untuk melunasi kredit beserta bunganya sesuai waktu yang sudah ditetapkan / dijanjikan. Bank perlu tahu bagaimana cara nasabah melunasi / mengembalikan pinjaman beserta bunganya. Hal ini dapat dilihat dari kelancaran usahanya.

d. Jaminan : / Collateral.

Tambahan untuk mengamankan sumber pelunasan kredit ( bagi Bank ) jangan sampai timbul kredit bermasalah. Jaminan merupakan hal yang diperhitungkan Bank, jika ada kesangsian pada nasabah.



Karena itu jaminan merupakan data untuk meyakinkan & menentukan besarnya nilai kredit yang diberikan Bank.

e. Kondisi : / Condition.

Keadaan keuangan nasabah ( kelancaran usaha nasabah ) untuk mengetahui kemampuan melunasi pembayaran angsuran pinjaman. Untuk menimbulkan kepercayaan pihak pemberi kredit ( Bank ) perlu meneliti dulu bagaimana dan siapa calon peminjam. Untuk itu pihak Bank membuat penelitian tentang calon nasabahnya dengan menggunakan formula : 4 P, yaitu :

d. Personality :

Bank mencari data tentang kepribadian nasabah, seperti riwayat hidup, keadaan keluarga, hobi, status sosial dsb.

e. Purpuse :

Bank mencari data tentang tujuan / keperluan penggunaan kredit.

f. Prospect :

Harapan masa depan usaha nasabah selama beberapa bulan / th terahir. Dapat diketahui dari perkembangan perekonomian usaha nasabah, kekuatan keuangan, pendapatan, dsb.

g. Payment :

Bank mengetahui cara pengembalian pinjaman nasabah. Ini dapat diketahui dari perhitungan prospek kelancaran penjualan & pendapatan, sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah pengembalianya.



Informasi mendapatkan kredit :
Calon nasabah sebagai pemohon untuk mendapatkan kredit dapat memilih Bank mana yang akan memberikan kredit. Mengingat saat ini banyak pilihan untuk mendapatkan kredit. Tentu yang paling diinginkan adalah mendapatkan kredit dengan segala kemudahan, diantaranya :

- Mudah syarat pengajuan.

- Mudah pemberian jaminan.

- Toleransi waktu pengembalian.

- Bunga ringan / rendah.

- Kecepatan pengucuran kredit.

Untuk mendapatkan informasi semacam itu, dapat digali dari berbagai sumber antara lain :

- Dari sesama wirausaha yang pernah mengajukan kredit.

- Dari mass media.

- Dari brosur-brosur yang diminta di beberapa bank.

Cara mengajukan Kredit bank :
a. Diajukan kekantor cabang Bank pelaksana

b. Mengisi daftar isisan yang disediakan.

c. Memberikan keterangan yang lengkap dan benar.

d. Melampirkan dokumen kredit Bank ( yaitu footo kopi : akta pendirian, KTP, SITU, SIUP, NPWP/NP, PKP, Neraca perhit R/L, dan proposal usaha ).

Prosedur / pengolahan kredit Bank :
a. Penelitian pendahuluan ( kelengkapan persyaratan )

b. Wawancara / interview ( tujuan penggunaan kredit dan cara pengembalian kredit ).

c. Pemeriksaan Bank lain ( kredit rangkap )

d. Meminta informasi pada Bank lain ( kredit bermasalah )

e. Penialian & analisa permohonan ( faktor resiko )

f. Pengajuan diterima.



B. BIAYA USAHA



Pengertian biaya adalah :

Pengorbanan sumber ekonomis yang secara langsung maupun tidak langsung mempunyai hububungan dengan jumlah penghasilan.



Biaya yang telah menjadi beban dalam satu periode dapat dihubungkan dengan jumlah penghasilan yang sama.



Biaya dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Biaya yang manfaatnya habis digunakan untuk memperoleh penghasilan pada periode saat terjadinya disebut beban ( expence )

2. Biaya yang manfaatnya akan digunakan untuk memperoleh penghasilan pada periode yang akan datang ( biaya yang manfaatnya belum dapat diketahui ).

Penggolongan biaya :

1. Atas dasar obyek penggunaannya : ada 4 :

d. Biaya bahan baku.

e. Biaya advertensi.

f. Biaya lembur.

g. Biaya tenaga kerja.

2. Atas dasar fungsi pokok dalam perusahaan : ada 3 :

f. Biaya produksi, terdiri dari :biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, & biaya umum ( BOP ).

g. Biaya pemasaran (memperoleh pesanan & memenuhi pesanan ), meliputi : biaya promosi, gaji karyawan bagian penjualan, biaya angkut, dsb.

h. Biaya adminidstrasi ( biaya pengaturan, pengawasan, dan tata usaha organisasi perusahaan ) meliputi : gaji direksi, gaji bagian administrasi,gaji bagian akuntan, dsb.

3. Atas dasar hubungan dengan sesuatu yang dibiayai ada 2 :

a. Biaya langsung terdiri dari :

- Biaya produksi langsung, seperti : biaya bahan langsung & tenaga kerja langsung.

- Biaya tidak langsung, seperti : biaya listrik, penyusutan mesin, reparasi.

b. Biaya tidak langsung ( biaya overhead pabrik ) yaitu biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.



4. Atas dasar hubungan dengan volume kegiatan, ada 3 :

a. Biaya tetap : biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan, seperti : penyusutan aktiva tetap, biaya pajak PBB, biaya asuransi perusahaan, biaya sewa dsb.

b. Biaya variabel :biaya yang jumlahnya sebanding dengan volume kegiatan, seperti : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan bakar dsb.

c. Biaya semi variabel / campuran ( mixed cost ) : biaya-biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel, seperti : biaya pengawasan dsb.



Analisa biaya dan pendapatan :

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang telah terjadi atau diperkirakan akan terjadi yang diukur dengan satuan uang.

Biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan harus ditutup dengan pendapatan. Jika pendapatan dapat menutup biaya disebut untung/laba ( dan sebaliknya ).



Analisa Break Over atau Cost Provit Volume ( CPV ) :

Jika perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja, maka tidak akan terdapat break over. Masalah akan muncul jika selain da biaya variabel muncul biaya tetap.

Besarnya biaya variabel secara keseluruhan akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi. Sedang besarnya biaya tetap keseluruhan tidak mengalami perubahan meskipun ada penambahan volume produksi.

Termasuk biaya variabel adalah :

- Biaya bahan mentah.

- Upah tenaga kerja langsung.

- Komisi penjualan dsb.

Termasuk biaya tetap adalah :

- Penyusutan depresiasi aktiva tetap.

- Sewa.

- Bunga uang.

- Gaji pimpinan dan staf.

- Biaya kantor.

Pendapatan setelah dikurangi biaya variabel merupakan bagian dari pendapatan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap. Keadaan ini disebut Contribution margin. Jika contribution margin lebih besar dari biaya tetap, maka perusahaan mendapatkan keuntungan, dan sebaliknya.

OKI pinpinan harus mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh dari penjualan, apakah dapat menutup seluruh total biaya atau tidak jika pendapatan dari penjualan sama dengan besarnya biaya total,maka perusahaan akan rugi. Keadaan ini disebut Break Event Point. ( BEP )



C. BEP ( Break Even Point ) : Titik Pulang Pokok.



BEP adalah keseimbangan antara jumlah penjualan dengan jumlah biaya produksi.



Analisa BEP ini digunakan untuk mencari hubungan antara : biaya tetap, biaya variabel, keuntungan & volume penjualan.



Dengan kata lain BEP adalah : merupakan pendekatan perencanaan keuntungan yang berorientasi pada hubungan antara biaya & penghasilan produksi.



Unsur-unsur perhitungan analisa BEP :

a. Biaya tetap & biaya variabel.

b. Besarnya biaya variabel berubah-ubah sebanding volume penjualan.

c. Besarnya biaya tetap tidak berubah meskipun ada perubahan volume penjualan.

d. Selama periode tertentu harga jual per unit tidak berubah.

e. Perusahaan hanya memproduk satu macam. Jika memproduk bermacam-macam barang, penghasilan dari penjualan masing-masing produk tetap konstan.



Perhitungan BEP ada 2 cara :

1. Atas dasar kuantitatif ( per unit ) :

Rumusnya :





keterangan :

- BEP (Q) : jumlah unit produksi yang dihasilkan.

- FC : Fixed Cost ( biaya tetap )

- VC : Variabel Cost ( biaya tidak tetap.

- P : Price ( harga per unit )

2. Atas dasar penjualan dalam rupiah :

Rumusnya :


Keterangan :

- BEP (R) : hasil penjualan daklam rupiah.

- FC : Fixed Cost ( Biaya Tetap ).

- P : Price ( harga per unit )





Contoh soal :

Diketahui : Suatu perusahaan memproduksi sepatu olah raga sbb :

- Biaya tetap / FC : Rp 36.000.000,-

- Biaya tidak tetap / VC : Rp 4.000,- per unit.

- Harga jual / P : Rp 10.000,- per unit.

- Kapasitas produk maks : 10.000 unit.



Ditanya :

1. Berapa BEP (Q).

2. Berapa BEP (R).

3. Berapa BEP (R) jika harga jual naik Rp 12.000,- per unit.

4. Berapa BEP (R) jika harga turun Rp 8.000,- per unit.



Jawab:

1. BEP (Q) :









BEP (Q) = 6.000 unit.



2. BEP (R) =







BEP (R) = 5/3 X 36.000.000 Rp 60.000.000,-



3. Jika harga naik menjadi : Rp 12.000,-







BEP (Q) = 5/3 X 36.000.000 = Rp 60.000.000,-



4. Jika harga turun menjadi : Rp 8.000,-







BEP (Q) = 36.000.000 / 4.000 = 9.000 unit.







BEP (R) = 2 x Rp 36.000.000 = Rp 72.000.000,-



D. PROYEKSI ARUS KAS :



1. Pengertian Kas :

Kas merupakan aktiva yang palimg likuid, semakin besar jumlah kas yang dimiliki semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Perusahaan yang mempunyai likuisitas tinggi berarti tingkat perputaran kas rendah dan mencerminkan adanya over investment, yang berarti perusahaan kurang efektif dalam mengelola uang kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh lebih besar. Tetapi jika perusahaan hanya mengejar keuntungan ( rentabilitas ) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan salam likuid jika sewaktu-waktu ada tagihan.

OKI kas harus direncanakan dan diawasi.

Penerimaan dan pengeluaran ada yang rutin ( terus menerus ) ada yang isidental ( tidak tentu ).

Penerimaan kas a.l. dari :

a. Hasil penjualan aktiva tetap.

b. Penambahan modal. ( pengeluaran emisi baru. )

c. Bertambahnya utang diimbangi penerimaan kas.

d. Penurunan aktiva lanca selain kas.

e. Penerimaan sewa, bunga deviden/investasi, pengembalian kelebihan pembayaran pajak dsb.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kas minimal :

Persediaan minimal kas ( safety cash balance = persediaan besi kas ) adalah : jumlah minimal kas yang harus dipertahankan perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya sewaktu-waktu. Persediaan kas minimal ini berbeda-beda antara perusahaan satu dengan lainnya.

Hal ini dipengaruhi beberapa faktor a.l. :

a. Pertimbangan aliran kas masuk dengan aliran kas keluar :

Perusahaan tidak perlu mempunyai persediaan kas besar, karena setiap pengeluaran kas dipenuhi dengan penerimaan kas.

b. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan :

Untuk menjaga likuiditas perusahaan perlu membuat perkiraan aliran kas. Jika aliran kas berjalan sesuai perkiraan tidak akan terjadi kesulitan likuiditas sehingga tidak perlu menyediakan kas besar dan sebaliknya. Karena penyimpangan akan merugikan aliran kas, sehingga terjadi pemogokan tenaga kerja, kredit macet dsb.

c. Adanya hubungan baik dengan Bank : Untuk mendapatkan kredit dengan mudah, maka tidak perlu menyediakan uang kas dalam jumlah besar.



E. LABA-RUGI : ( INCOME STATEMENT )



Laporan laba-rugi adalah :

Laporan yang disusun secara sistematis tentang penghasilan yang diperoleh dan beban-beban yang terjadi dalam kegiatan usaha dalam periode tertentu.

Penghasilan dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Penghasilan dari usaha pokok Yaitu : penghasilan yang didapat dari penghasilan utama.

2. Penghasilan daro kegiatan diluar usaha yaitu : kegiatan yang bersifat sampingan dan terjadi sewaktu-waktu.



Beban dikelompokkan menjadi 2 :

1. Beban usaha adalah : biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok.

2. beban diluar usaha adalah : biaya yang tidak ada hubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok.



Penyajian laporan laba-rugi ada 2 macam yaitu :

1. Single Step : yaitu penghasilan usaha dan penghasilan diluar usaha disusun dalam satu kelompok, demikian pula beban usaha dan beban diluar usaha. Laba / rugi bersih dihitung dengan cara mengurangkan jumlah penghasilan dengan jumlah beban.

2. multiple step Yaitu : penghasilan maupun beban dipisah secara terperinci antar penghasilan dan beban usaha dengan penghasilan dan beban diluar usaha.



F. NET PRESENT VALUE ( NPV )



NPV adalah : metode penilaian menyusun rangking usaulan penanaman ( penggunaan investasi ).



Pada umumnya jumlah usul investasi yang diajukan perusahaan lebih besar dari besarnya dana yang tersedia. Sehubungan dengan itu maka perlu diadakan penilaian terhadap usul-usul investasi yang diajukan. Kemudian dibuat rangking atas dasar kriteria tertentu. Berdasar ukuran yang ditetapkan itu, akan dipilih usul-usul mana yang diterima atau ditolak.



Analisa NPV :

- Mula-mula dihitung nilai sekarang ( present value ), dari aliran kas yang merupakan hasil dari investasi baru yang diharapkan atas dasar discount rate tertentu.

- Kemudian jumlah present value ( PV ) dari aliran kas masuk, dikurangi present value dari jumlah investasinya, maka usul diterima dan sebaliknya.

Contoh : suatu perusahaan mempunyai

Jumlah investasi sebesar Rp 45.000.000,- Discount rate yang digunakan : 10 %. Aliran kas masuk telah dihitung selama 5 tahun : Rp 22.500.000,-

Berapa NPV nya ditolak atau diterima.

Jawab :



G. INTERNAL RATE OF RETURN ( IRR ) :



IRR adalah : metode penilaian menyusun

rangking usulan penanaman ( penggunaan investasi ) berdasarkan tingkat bunga PV aliran kas masuk dan PV investasinya ( penerimaan modal ), sama besarnya.



Analisa IRR :

- Lebih dulu menghitung PV dari aliran kas masukdengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih.

- Hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah PV dari investasinya.

- Jika PV masuk lebih besar dari PV investasinya, maka harus mnggunakan tingkat bunga yang lebih tinggi. Dan sebaliknya.

- Demikian seterusnya sampai menemukan tingkat bunga yang menjadikan PV aliran kas masuk sama besarnya dengan PV investasinya.



TUGAS I :

Peragakan, mencoba menawarkan produk pada teman lain kelas dengan menggunakan teori AIDAS.



TUGAS II :

Diskusikan :

a. Apa yang anda lakukan , seandainya anda menjadi pelanggan yang dikecewakan.

b. Bagaiman jika dalam kegiatan jual beli tidak digunakan negoisasi.

c. Apa yang akan terjadi jika produsen salah memili saluran distribusi.

d. Carilah produk yang dapat ditawarkan secara kombinasi.

1 komentar: